Sword Art Online UW

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Sword Art Online ( ソードアート・オンライン) Underworld Web Forum


    Cradle of the Moon

    Admin
    Admin
    Admin


    Jumlah posting : 35
    Join date : 24.12.14
    Age : 29
    Lokasi : Indonesia

    Cradle of the Moon Empty Cradle of the Moon

    Post by Admin Wed Dec 31, 2014 9:57 am

    Di dalam sebuah koridor yang penuh dengan barisan
    pilar berwarna putih, gema langkah kaki manusia dan
    binatang dapat terdengar.
    Seorang gadis yang mengenakan armor ringan keabu-
    abuan dengan pedang ramping yang tergantung di
    pinggangnya berjalan di depan, rambut hitam
    panjangnya sedikit berkibar. Mengikutinya, seekor naga
    muda yang ditutupi bulu kekuningan mengayunkan ekor
    panjang miliknya. Meskipun si naga masih cukup muda
    karena tanduknya belum tumbuh, naga tersebut lebih
    panjang dari si gadis.
    Nama si gadis adalah Ronye Arabel. Dan nama si naga
    adalah Tsukigake.
    Meskipun mereka berada di negeri dongeng, keduanya
    memancarkan kecantikan tersendiri. Mereka berdua tak
    bisa membayangkan jika mereka akan menjadi bagian
    dari «Integrity Knights»...yang mana akan menjadi
    kekuatan tempur terbesar Underworld dalam beberapa
    tahun.
    Faktanya, pada saat ini, setidaknya ada seratus orang
    yang sebanding dengannya dalam menggunakan pedang
    dan seni sihir, di dunia ini dan di Dark World jika
    digabungkan.
    Dalam pertempuran besar «Peperangan di Gerbang
    Timur», dan kemudian «Pemberontakan Empat
    Kerajaan»....Gadis tersebut selalu berada di garis depan.
    Untuk pertama kalinya dalam sejarah, atas prestasi
    keberaniannya dalam pertempuran, ia telah diangkat
    menjadi seorang Murid "Integrity Knight".
    Seperti itulah—
    Meskipun kemampuan pedang si gadis berkembang
    secara bertahap pada pertarungan, pada titik ini,
    kemampuannya mulai memudar karena tak ada
    kemungkinan teknik pedang si gadis dapat digunakan
    dalam perang.
    Karena Underworld akhirnya memperoleh kedamaian
    setelah tiga ratus tahun penuh kekacauan.
    Masyarakat Dunia Manusia, manusia Dataran Kegelapan,
    para goblin, para orc, para ogre, dan para raksasa:
    mereka ber-enam telah menanda tangani perjanjian
    perdamaian. Empat kerajaan keluarga bangsawan yang
    memiliki hak yang lebih tinggi untuk menindas
    masyarakat awam juga telah dihapuskan. Tepat setelah
    keruntuhan karena «Peperangan di Gerbang Timur»,
    kereta perdagangan keluar masuk secara terus menerus
    di dalam Centoria, kota pusat, turis dari Dark World bisa
    terlihat dimanapun.
    Sekali lagi, ketakutan serta kurangnya pemahaman yang
    memisahkan kedua dunia, kini telah menghilang tanpa
    jejak.
    Si gadis dan si naga muda berlari melewati pilar -pilar
    tersebut yang menghalangi matahari, Solus, untuk
    membuat garis -garis cahaya. Di pinggangnya
    tergantung sebuah pedang yang tidak akan pernah
    ternoda oleh darah untuk kedua kalinya.
    Katsu katsu...* *Pata pata...* dua pasang suara
    langkah kaki terdengar, dan segera menghilang.
    Di luar sana, seekor kupu -kupu besar muncul, ia
    kembali menikmati kesunyian, dan tampak senang
    menari di dalam koridor tersebut.
    Bagian 1[edit ]
    "Ronye~! Kesini! Kesini!"
    Sebuah suara memanggil. Itu terjadi ketika Ronye
    menatap sosok berambut merah yang berjinjit sambil
    melompat-lompat di balik kerumunan.
    Bersama, mereka berdua melewati kerumunan tersebut,
    sambil menundukkan kepala dan berkata 'permisi,
    permisi'. Orang-orang seperti pegawai maupun juru
    masak berkumpul bersama, sementara penyihir bekerja di
    Cathedral membuat ruang. Muncul untuk mengganggu,
    wajah-wajah berbalik kearah mereka berdua. "Fu-n...fu-
    n..." di belakang Ronye, suara dengusan terdengar ketika
    Tsukigake menyadarinya. Karena ketakutan, kerumunan
    orang-orang tadi menyingkir dari jalan. Karena
    pandangan itu, si pemilik naga membungkuk lebih
    rendah.
    Setelah berusaha sampai ke barisan paling depan, Ronye
    beristirahat dan mengambil nafas dalam-dalam.
    "Mo~! Kamu sungguh terlambat! Acaranya hampir
    dimulai nih!"
    Sahabat berambut merahnya ini menggelembungkan
    pipinya dihadapan Ronye.
    Pekori...* dengan cepat menundukkan kepalanya, ia
    meminta maaf untuk terakhir kalinya.
    "Maafkan aku, aku bingung memilih pakaianku..."
    "'Bingung katamu...kamu terlihat memakai pakaian yang
    biasa kamu kenakan..."
    Nama gadis yang menunjukkan wajah kesal adalah Tieze
    Shtolienen. Seperti Ronye, ia juga adalah seorang Murid
    Integrity Knight. Rambutnya, seperti matanya berwarna
    seperti daun di musim gugur; matanya memancarkan
    cahaya, ia mengenakan tunik lucu dan rok yang terbuat
    dari wol. Ikat pinggang cantik berwarna merah
    dipakainya sekarang ini; tampaknya cara berpakaian
    dengan aksesoris yang ia kenakan sungguh cocok.
    Seperti yang diduga, ia mengenakan syal yang dibuat di
    daerah selatan yang ia beli minggu lalu; sementara
    Ronye menyesal tidak membelinya, ia mengganti
    pandangannya, melihat para naga yang ada di belakang
    Tieze, Shimosaki, naga yang dipelihara Tieze, serta
    Tsukigake saling berhadapan dan menggosok moncong
    mereka; melihat lebih jauh, ada anak muda yang terlihat
    membuat wajah cengengesan, tersenyum dan tersenyum.
    Memanggilnya 'anak muda' ketimbang 'bocah'
    sepertinya lebih cocok karena penampilan luarnya yang
    terlihat tenang— meskipun ia memiliki pedang panjang
    yang mencolok serta pisau lempar yang berbentuk 'ku'
    [1] tergantung di sabuknya. Pedangnya memancarkan
    jumlah "Priority" yang begitu besar, pisau lemparnya
    juga tak biasa.
    Armor tipis yang terbuat dari perak dan termasuk Kelas
    Armor "Sacred", tak banyak armor seperti itu ada di
    Dunia Manusia.
    Dengan cepat mengangkat tangannya sejajar armor di
    dadanya, Ronye lalu membungkuk secara formal, sebuah
    sapaan bagi seorang kesatria.
    "Selamat pagi, Renri-sama."
    Lalu, di sisi lain para naga, Integrity Knight Renri
    Synthesis Forty-Nine menjawab dengan senyum masam.
    "Selamat pagi, Ronye-san. ...kamu tak perlu bersikap
    formal, festival-nya telah menunggu."
    "Festival... festival apa?"
    Ia membalikkan kepalanya secara reflex. Hari ini, hari ke
    tujuh belas pada bulan ke-2, berdasarkan kalender
    adalah bukan hari libur. Meskipun berdasarkan seruan
    <<Hukum Dasar Underworld>> tahun lalu, ataupun
    <<Taboo Index>> yang telah direvisi saat ini, tak tertulis
    sebaris pun pada dokumen tersebut yang menyatakan
    jika hari ini adalah hari yang perlu dirayakan.
    Akan tetapi, melihat kesekitar pada plaza utama Central
    Catherdal yang luas, semua karyawan masuk kedalam
    karena banyaknya jumlah penonton bahagia yang
    membanjiri, dengan teh, anggur, dan makanan ringan
    disatu tangan, mereka tampak membuat keributan besar.
    Terlebih lagi, karena didalam Cathedral yang dikelilingi
    tembok batu putih, hari ini masyarakat kelas menengah
    Kota Pusat tampak nyaman-nyaman saja. Dari sisi kiri
    dan kanan gerbang utama, jumlah penonton yang
    memadati mungkin melebihi seribu orang.
    "......Maa, dengan pengecualian atas berapa banyaknya
    jumlah orang-orang yang datang, tampaknya ini bukan
    suatu festival biasa kan. Hal ini tak bisa tertolong,
    senpai......ketika Daihyokenshi-sama melakukan hal
    semacam ini, banyak penonton yang selalu datang,
    meskipun ia tidak berarti bagi mereka."
    Tieze membuat ekspresi setengah kagum pada kata-kata
    tersebut, bahkan ketika Ronye mengangguk.
    "Jadi...... . Hari ini Cathedral tidak berhasil dihancurkan,
    meskipun dikatakan begitu......"
    Ketiga orang tersebut menatap kearah depan secara
    bersamaan—
    Sulit untuk mengatakan jasad Monster Putih diabadikan
    dengan cara yang bermartabat.
    Batu berwarna putih bersih yang menutupi bagian depan
    plaza utama; satu sisi dari seratus mel terbagi menjadi
    dua bagian oleh tali berwarna hitam dan kuning.
    *Hyuru-hyuru,* suatu bunyi aneh terdengar,
    gampangnya itu disebut, sebuah <<Metal Dragon
    Statue>>.
    Akan tetapi sebagai bukti jika itu bukanlah sebuah
    patung biasa, bagian kepalanya yang runcing dan tajam
    sebening kaca. Disisi kiri dan kanan tubuhnya, sayap
    pendek menerjang dengan hebat; pengembangan yang
    aneh dari pantat hingga kaki adalah dua pipa kecil yang
    mendesak keluar.
    Panjang keseluruhan patung tersebut katanya mencapai
    lima mel, jika diukur dari bagian bawah pipa. Akan
    tetapi, percikan api berwarna kekuningan sekilas terlihat
    dari bagian bawah karena alasan yang tak diketahui.
    … ...Hanya ada satu fakta yang ia yakini: perasaan yang
    tidak enak akan segera terjadi.
    Berguman seperti itu dalam pikirannya, Ronye berpaling
    dari naga besi terbang, karena di sisi benda tersebut,
    tiga sosok dengan sabar mengamati.
    Segera setelahnya, Ronye menatap mereka bertiga,
    karena menyadari wajah yang menoleh kearahnya tanpa
    disadari. Seseorang–dengan rambut berwarna chestnut
    yang berkibar karena tertiup angin, mengenakan rok
    keabu-abuan, serta pedang tipis yang menggantung di
    pinggangnya, seorang swordswoman muda, sosok
    tersebut lalu melambaikan tangannya dan memberikan
    isyarat beberapa kali sambil tersenyum.
    Sadar akan beberapa ribu pasang mata yang menatapnya
    sekaligus, Ronye merendahkan kepalanya serendah yang
    ia bisa, dan setengah berlari pada jalan batu.
    Ketika ia sampai disamping si pendekar pedang wanita,
    ia melebarkan jari-nya sebagai tanda kesatria.
    “Selamat Pagi, Vice-Representative-sama.”
    “Selamat Pagi, Ronye-san. Hari ini adalah hari festival
    dadakan. Kamu harus menikmatinya.”
    “Kamu tak perlu selalu menambahkan <<-sama>>.”
    Bibirnya sedikit mengkerut, tetapi bahasa tubuhnya
    menunjukkan jika ia tidak bisa menerimanya.
    Didapan mata Ronye, adalah wanita yang telah menjadi
    senior Ronye untuk waktu singkat -- Vice-
    Representative Swordsman Asuna untuk Dunia Manusia.
    Bagi seluruh Underworld, katanya Representative
    Swordsman telah sangat dihormati.
    Karena, faktanya, ia diyakini sebagai reinkarnasi dari
    <<Dewi Stacia>>, salah satu dari tiga tuhan yang
    menciptakan Underworld.
    Meskipun Asuna dengan keras menyangkal jika ia
    perwujudan Kami-sama [2] , ketika Peperangan Besar,
    Ronye telah menyaksikan dari jarak dekat ketika Asuna
    menciptakan retakan besar ditanah dengan ayunan
    pedangnya.
    Setelah kejadian tersebut, Ronye tak bisa menghapus
    <<sama>> dibelakang nama Asuna.
    Ronye menguatkan kemauannya dan terus
    menggelengkan kepalanya.
    Asuna mengangkat bahu dan mengganti subjek
    pembicaraan dengan senyum masam.
    “Itu benar kan, Ronye-san. Jika kamu ini pemenang
    pertama Tehnik Suci Sistem Phlogiston [3] , kan?”
    “I-Iya.”
    Ronye berkedip penuh kebingungan dan mengangguk
    malu-malu. Karena hal itu, Asuna melanjutkan dengan
    suara pelannya.
    “Lalu... aku punya satu permintaan kecil. Ketika susunan
    Phlogiston merusak penahannya, aku ingin kamu
    memberitahuku.”
    “E-eh...? Penahan Phlogiston...?”
    Tidak menyadari maksud dari kata-kata tersebut
    sementara waktu, Ronye mengedipkan matanya.
    Pada tempat sebelumnya, didekat sosok Metal Dragon
    Statue yang berdiri tegak, dua sosok laki-laki saling
    berteriak, dan saling berargumen.
    “Apa yang aku telah katakan, Kiri-bou [4] , adalah
    berdasarkan perhitunganku, ‘Kaleng Kedap Udara’ yang
    diberkati milikmu tidak akan bisa menahan timbulnya
    panas meskipun sedikit Phlogiston didalam–walaupun
    jika ada cukup bahan bakar untuk pendingin secara
    gratis! Pada saat yang tepat, kamu ini sungguh buruk
    ketika bekerja dengan bahan pendingin; pada situasi
    seperti ini, jika satu faktor generasi dasar tertunda untuk
    sementara, ‘Kaleng Kedap Udara’ milikmu akan segera
    meledak dalam kedipan mata!”
    Salah satu dari dua orang tersebut sedikit berteriak tak
    jelas atas kata-kata kasarnya, terucap dari seorang pria
    yang berumur sekitar lima puluh tahun, karena telah
    tumbuh janggut dibawah rahangnya. Ronye mengenali
    orang itu; biasa dikenal sebagai “Mudai”, pandai besi
    yang memiliki kemampuan terhebat di Kota Pusat
    Centoria. Sejak lama ia tinggal di pusat kota, dimasa
    pensiunnya; ketika <<Pemberontakan Empat Kerajaan>>
    dia bekerja sama dengan Liberation Army, dan telah
    diresmikan sebagai Kepala Penasihat untuk Gudang
    Persenjataan Cathedral.
    Mudai-shi, yang cerewet dan penuh omelan, tampak
    seperti anak kecil–
    Memiliki rambut dan mata hitam, penampilan luarnya
    pernah menjadi pemuda yang sangat luar biasa.
    Dibalik jaket, celana panjang yang dijahit; semuanya
    unik, namun aneh, semua pakaiannya berwarna hitam.
    "Hei, hei, ayolah, aku telah sering mendengar penjelasan
    ini, jadi seolah ada serangga yang berdengung
    ditelingaku dan mengatakan berulang-ulang. Jadi, Mu-
    san, bisakah kamu berhenti memanggilku 'Kiri-bou'? aku
    tidak semuda itu."

      Waktu sekarang Sun Nov 24, 2024 9:52 pm